November 17, 2018

Menikmati Secangkir Kopi di "Surga"

Dikisahkan pada suatu masa di surga yang tenang dan begitu indah, Cak Nun bercengkrama dengan beberapa orang diantaranya beliau adalah Bung Karno, Gus Dur, Gus Mus, dan beberapa orang lainnya.

Menikmati Secangkir Kopi di "Surga"


Sembari menikmati kopi panas dan sajian pisang goreng, tampaknya mereka tidak sedang berdiskusi topik apapun hanya guyonan khas mereka yang saya dengarkan. 

Oh iya, saya ceritanya menjadi tukang bikin kopi semacam office boy disini hehe, Cak Nun bilang waktu itu ketemu saya di gerbang antara neraka dan surga, keliahatan bingung, Cak Nun akhirnya mengajak saya ke surga.

"timbang suwung awakmu ndek kene ae gaekno aku kopi" ujar Cak Nun saat itu

Ketika saya sedang bersantai menikmati sebatang rokok, tiba-tiba terdengar suara dari jauh orang sedang tergesa-gesa dan nafasnya ngos2an. Sambil menghela nafas beliau bilang

"Juancuk, neroko puanase pol, gak betah aku, aku tak disini aja, enak adem"

"Samean iki sopo kok moro-moro teko rene?" tanya saya

"lho aku nyusul Cak Nun, aku gak betah, ndek kono ongkep, enak ndek kene adem ono kopine" ujarnya

"Jancuk, samean presiden teko negoro kuwi ya, samean dungaren gawe serban,pangling aku", saya terdiam, sambil melanjutkan menghisap rokok

"Jancuk ndasmu, topiku kari ndek neroko cuk, mau rene di kek i serban aku"


Rupanya beliau ini adalah Sudjiwo Tejo, Presiden dari negeri Jancukers, karena berisiknya percakapan saya dengan beliau, Cak Nun menghampiri kami dan mempersilakan beliau untuk gabung.

"Anu, gaekno kopi gawe wong iku mau ya, seng pait tur panas" ujar Cak Nun

"Njeh mbah, kok wong niku saget mlebu ten mriki to mbah? " tanya saya

"Alah bahno wes, sakno timbang plonga plongo kepanasen ndek kono

"Eee lha njeh mbah wong ora tau ibadah kok iso mlebu kene"

"Lha awakmu kok iso mlebu kene?"

"Jancuk, iyo yo mbah, Tuhan Maha Asyik" jawabku sambil cengengesan

Itulah beberapa drama dan kejadian menarik di surga versi saya, mungkin juga saya tidak kuat dengan neraka, dan tidak pantas juga menikmati sajian surga. Namun, mengharap ibadah dengan tujuan surga adalah tidak penting karena tujuan kita adalah Gusti Allah. Wong suwung seperti saya mungkin plonga plongo di neraka maupun di surga. Akan tetapi hati akan menjadi tenang apabila saya ada di sisi Allah SWT.

Salam dari surga




Blog yang memberikan informasi seputar dunia travelling, sharing dan lainnya

1 comments


EmoticonEmoticon