Assalamualaikum
Setelah kemarin sempat memposting tentang pengalaman saya di gunung, kali saya akan berbagi pengalaman saya mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat kebetulan saat kerja ada jeda waktu beberapa hari untuk mampir mengunjungi tempat-tempat wisata di Lombok.
Saya berangkat via pesawat dari Bandara Juanda Surabaya menuju ke Bandara Internasional Lombok Praya. Tiba di lokasi siang waktu setempat lalu beristirahat sejenak di beberapa ruang tunggu. Bandara ini terlihat sibuk walaupun hari biasa maklum saja Lombok adalah sasaran destinasi yang menjadi primadona bagi turis asing maupun lokal.
Disini banyak terdapat destinasi menarik seperti Gunung , Air Terjun, Pantai dll. Pada kesempatan kali ini saya akan mengunjungi beberapa tempat tersebut. Perut saya yang sudah lapar mengajak saya untuk singgah di warung dekat bandara kebetulan sopir yang saya sewa memberikan info mengenai tempat tersebut. Namanya RM Cahaya dekat bandara makanan andalanya adalah nasi puyung jadi seperti nasi ayam dengan lalapan sambal puyung dan pelecing kangkung khas Lombok. Harganya bervariasi mulai dari 10ribu-20ribu per-porsi makan. Makanannya wuih mantap bener bisa dijadikan alternatif kuliner kalau mampir ke Lombok lagi.
Setelah puas menyantap makanan, saya bergegas menuju penginapan saya, segera saya mandi dan mulai mengerjakan tugas saya selama berada disini. Esoknya saya bertemu orang yang berkepentingan dengan pekerjaan. Setelah selesai mengobrol dan membahas masalah pekerjaan saya menyempatkan mampir di salah satu desa tradisional di Lombok yaitu tepatnya di Desa Sukarara. Ada tempat untuk membeli oleh-oleh khas Lombok berupa sarung, kain tenun, udeng dsb dan juga kalian bisa mencoba pakaian adat lombok disini. Menariknya, juga ada warga sekitar yang menenun kain tradisional di pelataran depan lokasi. Bagi wisatawan yang ingin sekedar mencoba belajar menenun kain atau membeli sangat disarankan untuk mencobanya. Kapan lagi belajar menenun kain kalau sudah di Lobok hehe.
Lanjut perjalanan saya menghampiri desa tradisional lagi di Lombok yaitu desa adat Sasak Sade. Tempat ini juga merupakan favorit para wisatawan yang bepergian di Lombok. Ketika membeli tiket masuk seharga 20ribu pengujung akan diberi penjelasan oleh warga lokal desa mengenai seluk beluk dan asal muasal desa setempat. Selanjutnya kita diajak berkeliling mengunjungi beberapa rumah adat serta memahami kearifan lokal setempat. Seiring berjalan banyak yang sering saya jumpai ketika mereka tersenyum ramah kepada pengujung yang datang. Dengan ramah mereka mempersilahkan masuk untuk melihat-lihat rumah mereka, menawarkan makanan/minuman dan lucunya banyak anak-anak warga yang ingin berfoto bersama wisatawan asing/lokal tetapi mereka sepertinya malu-malu. Wisatawan yang datang bagi mereka merupakan tamu yang dijunjung tinggi kedatangannya. Warga setempat sebagian besar memeluk agama islam. Tampak terlihat disekitaran sebuah masjid/musholla yang berdiri kokoh dengan arsitektur kuno, beratapkan kayu yang berumbai.
Menyenangkan sekali berkunjung ke Desa Sasak Sade ini karena masyarakat yang ramah dalam memperkenalkan kearifan lokal yang mereka miliki kepada masyarakat yang datang ditambah suasana desa yang asri menjadikanya salah satu tempat yang layak untuk dikunjungi.
Berkunjung ke dua desa adat di Lombok membuat saya ingin mencicipi destinasi yang lainnya. Akhirnya saya menuju ke lokasi selanjutnya yaitu Pantai Sengigi yang terkenal eksotis di Lombok. Namun sayang sekali karena hujan dirasa cukup deras sehingga perjalanan kali ini sampai ke bibir pantai. Bapak sopir yang mengantar saya memutuskan untuk melihat pantai dari ketinggian. Dengan rasa penasaran saya mengiyakan ajakan bapak sopir. Perjalanan berkelok-kelok dan sedikit menanjak mengingatkan saya kepada jalan yang ada di kawasan payung Kota Batu namun disini terlihat landai dan tidak terlalu banyak menikung. Suasana hujan membuat perjalanan menjadi tidak membosankan walaupun terlihat banyak genangan air disepanjang kami melintas. Tak terasa mobil pun berhenti bapak sopir menunjukan kalau dikawasan ini adalah spot lain untuk melihat Pantai Sengigi. Wah, betul saja ketika saya keluar dari mobil, namapak cahaya pelangi menyapa kami. Tanpa sungkan lagi saya ambil handphone lalu mencoba memotret. Kata bapak sopir sangat beruntung kita dapat pelangi di Sengigi. Yah, walaupun tidak bisa mendekat ke pantai setidaknya saya mendapatkan pelangi yang indah.
Karena hari semakin sore saya pun bergegas meninggalkan Pantai Sengigi. Sembari kita berjalan nampak pelangi sudah mulai pudar mungkin baterainya habis ya hehe. Sebelum menuju lokasi lain saya ingin mampir ke tempat makan, maklum seharian kesana kemari perut sudah lapar. Dengan sigap bapak sopir menuntun ke spesialisnya makanan khas lombok. Siapa ayng tidak kenal makanan satu ini, yak tentu saja makanan tersebut adalah Ayam Taliwang. Wah, perut saya sudah tidak sabar ingin melahapnya hehe.
Kami mampir di rumah makan yang lumayan terkenal di daerah sini yaitu Lesehan Taliwang Irama. Lokasinya dekat pusat kota. Menurut info ada 2 cabang lesehan ini, yang sya kunjungi salah satunya yang tertua disini. Namun saya lupa nama jalannya dan harganya karena perut yang keroncongan membuat semuanya menjadi lupa hehe. Masakannya mantap recomended lah untuk yang mau ke Lombok. Keasyikan makan membuat saya ingin nambah porsi berhubung perut saya sudah overload akhirnya saya memesan lagi untuk dibawa ke penginapan.
Perut yang sudah kenyang membuat kami lebih bersemangat. Perjalanan dilanjutkan kembali menuju ke sentral oleh-oleh khas lombok yaitu Sasaku. Sasaku bisa dibilang "joger" nya lombok, bila di bali ada Joger maka di lombok ada Sasaku. Di tempat lain mungkin ada semacam "Dagadu" di Jogjakarta dsb. Di Sasaku saya memebli beberapa item barang yang saya butuhkan seperti sandal, kaos dll tidak banyak saya membeli, tas saya sudah terlalu berat membawa perlengkapan dari Malang. Saya putuskan membeli seperlunya saja. Beberapa barang banyak dijual disini seperti kaos, gelang, sandal, gantungan kunci dll. Soal harga sangat bervariatif mulai dari yang terkecil 5ribu samapi yang ratusan ribu ada.
Menjelang maghrib, saya mulai melanjutkan perjalanan untuk kembali ke penginapan. Namapk di perjalanan bangunan - bangunan masjid terlihat megah dan besar. Namun ada satu masjid yang sangat besar dan terkenal disini. Saya tanya bapak sopir beliau menjawab itu adalah Islamic Center Lombok. Sebuah tempat ibadah sekaligus menjadi pusat pendidikan islam yang paling besar di Lombok. Beberapa hari sebelumnya bapak sopir menginformasikan baru terselenggaranya acara MTQ ( Mushabaqoh Tilawatil Quran ) tingkat Asia Tenggara di tempat tersebut. Wih keren. Tapi sayangnya saya tidak sempat masuk karena hujan semakin terlihat deras dan keburu malam untuk munuju ke penginapan.
Setelah sampai sayapun beristirahat untuk melemaskan otot kaki yang sedari tadi berjalan seharian. Lagipula besok pagi saya harus bangun mengejar pesawat untuk kembali ke Malang. Lombok menjadikan kenangan yang berkesan bagi saya, kotanya yang sepi, penduduk ramah, nuansa islam begitu kental menjadikan hasrat untuk kembali ke sini sangat besar. Semoga ada kesempatan lain untuk datang ke tempat ini, mungkin dengan kwan, kerabat, saudara atau bahakan nanti kalau saya sudah beristri hehe.
Demikian cerita singkat perjalanan saya mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dalam kesempatan berikutnya saya akan sharing mengujungi daerah yang lain yang menarik wisatanya, kearifan lokalnya dan juga kulinernya. Bila berkenan bagikan tulisan ini ke teman atau saudara anda semoga menjadikan informasi ataupun meninspirasi perjalanan mereka, dan juga semoga kita selalu diberi kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan bersyukurlah atas semua yang diberikanNya.
EmoticonEmoticon