Asslamualaikum
Setelah lama tidak posting mengenai travelling, kali ini saya akan membahas pengalaman travelling saya mengunjungi tempat terindah sebelah timur pulau jawa yakni Pulau Bali. Bali yang terkenal seantero dunia karena keberagaman budaya, tempat yang eksotis dan lain sebagainya.
Bali seakan tidak ada habisnya mengenai keelokan wisata, kuliner dan budayanya. Setelah beberapa kali mengujungi Bali. Dalam travelling saya kali ini saya dan beberapa rekan kantor saya mengunjungi sisi lain dari destinasi Bali yaitu Kuburan Trunyan. Kuburan Trunyan yang terkenal dengan budaya pemakaman yang unik.
Mengutip dari Wikipedia, Trunyan adalah sebuah desa yang berada di wilayah Kabupaten Bangli, Bali dan terletak di dekat danau batur. Trunyan merupakan wilayah pemakaman yang berbeda pada umunya. Menurut informasi terdapat 3 bagian atau area pemakaman disini yaitu pemakaman bagi orang yang meninggal wajar, tidak wajar dan bayi atau remaja yang meninggal masih muda.
Jenazah yang meninggal hanya diletakkan di permukaan tanah , di tutup kain berwarna putih tidak dikuburkan, hanya diletakkan begitu saja dibawah pohon besar bernama Taru Menyan. Mungkin nama pohon Taru Menyan menjadi asal muasal nama Trunyan.
Kuburan Trunyan/Desa Adat Trunyan terletak di daerah Danau Batur, maka dari itu untuk menuju lokasi pemakaman dibutuhkan penyewaan perahu sebagai transportasi. Jauh dari padatnya pusat kota Bali menjadikan lokasi ini jarang dikunjungi wisatawan. curah hujan yang cukup tinggi dan dingin menjadikan daerah tersebut sangat berbeda jauh dari daerah lain di bali misalnya Kuta.
melihat lokasi makam |
Saat saya mengunjungi Trunyan, terdapat jenazah yang baru meninggal dan diletakkan ditempat ini. Saya sama sekali tidak mencium bau yang menyengat dari sekitar makam. Pohon besar Teru Menyan rupanya menyerap bau yang terdapat disini. Sesekali banyak wisatawan asing yang heran, karena dia baru pertama kali mengujungi pemakaman yang seperti ini. Begitupun juga saya dari beberapa informasi warga sekitar trunyan merupakan daerah suku asli Bali. Tapi kali ini saya agak kecewa karena cuaca hujan dan hari yang semakin sore saya tidak sempat mampir ke desa setempat.
Beberapa tempat sebelum menuju ke Trunyan sudah saya singgahi seperti Kuta, Sanur, Pandawa, Dreamland ,Panglipuran dan masih banyak lainnya. Namun Trunyan merupakan tempat yang berkesan selama perjalanan di Bali karena budaya yang unik, dari sisi budaya, kearifan lokal berbeda dari tempat lainnya di Bali menjadikan Trunyan salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi. apabila sobat sekalian berniat mengunjungi Bali, saya sarankan untuk mengunjungi kuburan Trunyan.
Bali mempunyai wisata pantai yang indah. Banyak pantai yang indah di Bali sekaligus budaya yang sangat kuat. Adat istiadat setempat harus kita hormati dan turut serta melestarikannya untuk menjadi wawasan bagi anak cucu kita kelak. Trunyan, salah satu wisata yang menyajikan bagaimana budaya itu sangat dijunjung dan dilestarikan dari jaman nenek moyang hingga saat ini.
Salam Lestari.
EmoticonEmoticon