Assalamualaikum . .
hai sobat π
Setelah vakum lama gak nulis blog akhirnya ada kesempatan saya nulis lagi πkali ini saya akan share cerita perjalanan kami, ya kami karena ada 2 sahabat saya sejak SD kebetulan perempuan yang akan menemani saya berkunjung ke salah satu destinasi andalan Jawa Tengah yaitu Kota Jogjakarta. Kami berangkat sekitar bulan Oktober tahun 2016 kami berangkat dari Kota Malang menuju Jogjakarta dengan menggunakan transportasi Kereta Api waktu itu harga tiketnya sekitar 160-170ribu per-orang.
Berangkat dari Stasiun Kota Baru Malang sekitar pukul 19.00WIB, perjalanan menuju ke Stasiun Tugu Jogjakarta memakan waktu kurang lebih 10jam π. Setelah di dalam kereta api kami sempat mengobrol hal apapun untuk menghabiskan waktu. Singkat cerita sudah larut malam akhirnya kamitertidur, pada tengah malam kami bangun karena lupa untuk booking penginapan karena semua mulai panik dan bingung takut nggak dapat penginapan π£. Telpon sana sini browsing dll banyak penginapan yang menolak karena harus boking sebelumnya nggak bisa mendadak. Setelah menunggu respon beberapa jam alhasil kami dapat penginapan di sebuah hotel bernama Hotel Puspa Nugraha sekitar Jalan Sosrokusuman dekat Malioboro. Tarifnya terbilang terjangkau sekitar 150-300an per-kamar. Kemudian kami menginap dengan memesan 2 kamar dengan fasilitas yang sederhana.
Setelah istirahat yang cukup mandi, sarapan pagi dll kami mulai menikmati Jogjakarta dimulai dari Malioboro. Sebetulnya tujuan kami adalah di sisi barat Jogjakarta yaitu Kulonprogo. Jadi kami tidak lama-lama di Jogjakarta, karena harus menyiapkan fisik kami untuk ke Kulonprogo. Kami memilih Kulonprogo karena destinasi wisatanya menarik untuk dikunjungi. Di Jogjakarta kami berkunjung di beberapa spot wisata di daerah Malioboro, seperti Benteng Vredeburg, Keraton Jogjakarta, Taman Sari dll π.
cuaca panas ketika di dalam Benteng Vredenburg
selpih di depan Benteng Vredenburg
Pada hari itu kebetulan hari jumat karena saya harus Sholat Jumat dulu akhirnya mereka saya tinggal di keraton dan saya bergegas menuju masjid di sekitar luar keraton. Kebetulan saya sholat di masjid yang tua di kawasan tersebut yaitu Masjid Gedhe Kauman yang sangat nyaman dan bersejarah dengan bangunan yang terbuat dari beberapa kayu besar menjadikannya Masjid yang bernilai sejarah tinggi.
Oh iya ada cerita menarik ketika ke kami di Taman Sari π, karena kami yang buta maps dan nggak tahu jalan menuju ke Taman Sari akhirnya kami menyewa becak untuk munuju ke sana. Sesampainya disana ternyata kami ke Taman Sari dilewatkan lewat pintu belakang oleh abang becaknya. Alhasil ketika sampai ke pertengahan kawasan Taman Sari kami diminta menujukkan tiket masuk ke kawsan tersebut. Karena kami belum beli tiket akhirnya kami beli di pintu masuk yang jauh dari posisi kami saati itu. Karena cuaca panas dan menjelang ishoma akhirnya kami mencari tempat berteduh sambil menikmati Es Dawet Taman Sari harganya sekitar 10ribu. Di sana kami hanya mengunjungi bberapa spot yang ada di Taman Sari dan sialnya belum berkunjung ke titik pusat wisata tersebut yaitu Taman Sarinya sendiri haha apes π . .
Es Dawet Taman Sari
Setelah istirahat kami melanjutkan perjalanan menuju ke salah satu destinasi wisata terkenal yaitu Candi Prambanan. Kami menuju ke Malioboro terlebih dahulu untuk menuju halte Trans Jogja. Kami menggunakan Trans Jogja untuk menuju ke kawasan Candi Prambanan karena jaraknya cukup jauh dari pusat kota Jogjakarta dan dirasa lebih murah dan nyaman biaya sekitar 10-15ribu per orang pokoknya recomended lah π.
nyelpih lagi di Trans Jogja
Sesampai halte terakhir pemberhentian Trans Jogja yaitu di dekat Candi Prambanan ternyata jarak post tiket masuknya dari halte lumyan jauh. Beberapa orang di sekitar kami menyarankan naik ojek, karena takut mahal akhirnya kamipun nekat jalan kaki untuk menuju pintu utama candi. Saat kami jalan kaki ke candi kami beberapa menanyakan jam tutup loket candi karena hari sudah sore sekitar pukul 4 sore. Setelah tanya kesana kemari ada beberapa warga sekitar yang memberitahukan kalau loket akan tutup sebentar lagi π±. Alamak, setelah energi terkuras di Taman Sari sebelumnya ternyata kita dihadapkan harus lari-lari menuju loket candi.
Sampai pada akhirnya ada warga yang nyeletuk ke kami "wah kesoren mas, mbalek ae mene isuk rene maneh, loket wes tutup" yang bisa diartikan menyarankan kami kembali besok pagi karena loket dipastikan tutup π€. Kamipun gak menyerah untuk menuju ke lokasi dengan nafas tersengal-sengal capek, haus dan ketawa-tawa di jalanan akhirnya kami sampai di tiket masuk dan bernegosiasi dengan pihak loket untuk masuk sebentar dan terbelilah tiket yang seharga 30ribuan untuk 2 tempat yakni Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko. Dikarenakan waktu yang tidak memungkinkan akhirnya Candi Ratu Boko kami urungkan dan menikmati Candi Prambanan yang sudah didepan mata. Dan tara akhirnya kesampaian juga ke Candi Prambanan yang keren, foto cekrek sana sini, minum, istirahat sebentar dan petugas keamanan candi pun menegur kami "mas,mbak mohon maaf untuk meninggalkan lokasi, karena kami sudah akan tutup". Walah, benar saja sudah sore dan menjelang maghrib dengan keberatan hati kami pun meninggalkan lokasi dengan perasaan sedih, capek, senang, dll campur jadi satu dan bergegas mencari masjid untuk ishoma lalu balik ke penginapan menggunakan Trans Jogja π.
Dan cerita Jogjakarta belum sampai di sini karena terbatasnya saya untuk mengetik cerita selanjutnya maka setelah ini saya akan menuliskan cerita perjalanan kami menuju Kalibiru, Kulon Progo, Jawa Tengah jadi sabar yak hehehe . . .
Kalau ada kritik dan saran tentang penulisan , monggo di komentari ya biar lebih baik lagi dalam penulisan selanjutnya
To be continued . . .
π
Lanjutan cerita kami di Kulonprogo Backpacker Kulonprogo
EmoticonEmoticon